Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Bahaya Merokok saat Berkendara

Saya akan menuangkan opini saya tentang rokok, beberapa hal buruk dan dampak dari merokok saat berkendara baik pengendara motor atau mobil. Terlebih banyak sekali berita tentang korban dari merokok saat berkendara, ini membuat saya iba dan geram. Karena menurut saya, merokok saat tidak berkendara saja sudah bahaya, apalagi kalau merokok saat sedang berkendara? Dan dari sini, saya membenarkan kalau “orang Indonesia itu apa-apa harus dikasih tau” entah salah pola pikir, salah didik atau memang gak peduli kalau salah. Mungkin kalian juga sudah baca berita salah satu korban matanya terluka karena pengendara di depannya membuang puntung rokok yang masih menyala sembarangan, tanpa melihat sekitar, tanpa peduli kalau puntungnya itu bisa membahayakan orang lain. Membuang puntung rokok masih menyala bisa membahayakan orang lain seperti yang diberitakan, kalaupun tidak kena orang lain bisa jadi pemicu kebakaran. Bayangkan ada puntung rokok masih menyala dibuang sembarangan terus ada genang...

Takut

Rasa takut selalu saja menyelimutiku. Bercampur dengan rasa gelisah yang ada. Aku benci dengan perasaan ini, Perasaan yang selalu berhasil menguasi diriku, dan pikirianku. Ini membuatku tidak nyaman dan muak. Aku selalu takut, sikapmu padaku berubah. Aku selalu takut, perasaanmu padaku berubah. Aku selalu takut, kehilanganmu. Aku selalu takut, kamu bukan milikku lagi. Aku selalu takut, ada wanita lain yang menarik perhatianmu. dan aku takut, ada wanita lai yang menggantikan posisiku di hatimu. Pada kenyataannya, itu hanyalah perasaan dan pemikiranku saja. Itu tidaklah benar-benar terjadi Aku memang suka berlebihan. Apa hanya aku yang seperti ini?

Gelisah

Aku yang sedang berusaha mendapatakan kebahagiaan, Aku yang sedang berusaha mendapatkan kesenangan, Aku begitu semangat, untuk mendapatkan itu semua. Aku merasa ini adalah hakku, sesuatu yang harus menjadi milikku. Tetapi, di saat bersamaan pula. Aku berpikir, apa aku bisa mendapatkannya? Apa aku pantas untuk mendapatkannya? Apa itu semua benar-benar ditakdirkan untukku? Apakah usahaku selama ini sudah cukup? Kalau aku tidak bisa mendapatkannya, akan seperti apa akhirnya? Pertanyaan seperti itu sering kali terlintas, Di benakku. Berkali-kali aku meyakinkan diri sendiri, Tetapi, tetap saja. Pertanyaan itu selalu berhasil membuatku gelisah.

Resensi Buku Surat Kecil untuk Ayah

Gambar
Judul Buku : Surat Kecil untuk Ayah Penulis : Boy Candra Penerbit : Bukune Cetakan : Januari 2018 Tebal Buku      : 174 halaman Ukuran Buku   : 14x20 cm Harga               : Rp. 66.000,00             Boy Candra lahir   21 November 1989 besar di Sumatera Barat. Pernah kuliah di jurusan Administrasi Pendidikan, Universitas Negeri Padang.   Aktif di organisasi komunikasi dan radio di kampus (UKKPK UNP). Menulis rutin di blog rasalelaki.blogspot.com. Aktif menulis sejak tahun 2011 Selain ingin terus menulis novel dan buku fiksi lainnya. Juga punya cita-cita menerbitkan buku puisi.             Genre buku-buku yang ditulis; novel, kumpulan cerpen, buku puisi, dan buku prosa non-fiksi remaja. Kini sedang menjalani pendidikan pascasarjana di salah satu univers...