Review Film Hope/Wish 2013
Aku
kemarin dapat rekomendasi film berjudul Hope atau Wish 2013 dari netizen, film
ini dari Korea Selatan dan berdasarkan kisah nyata, pokoknya layak banget untuk
ditonton, dan katanya kalau nonton film ini bakalan nangis dan terharu. Nah,
kemarin aku nonton filmnya dan aku nangis selama nonton film ini sampe filmnya
selesai aku masih tetap sedih.
Jadi,
film ini menceritakan seorang anak kecil bernama Sowon yang masih sekolah
dasar, dia menjadi korban sodomi. Orang tuanya Sowon itu sibuk kerja, ibunya
punya usaha warung kecil-kecilan dan lagi hamil sedangkan bapaknya kuli
bangunan. Kejadian sodomi ini terjadi waktu Sowon mau berangkat sekolah,
sendirian pas lagi hujan deras jadi gak banyak orang yang lewat. Pelakunya
pertama bujuk Sowon buat berbagi payung, setelah itu Sowon dibawa gak jauh dari
sekolahnya dan disodomi, dengan keadaan penuh dengan luka dan banyak darah
Sowon menelpon polisi, iya dia emang anak yang pintar. Gak lama kemudian polisi
datang ke TKP, bawa Sowon ke rumah sakit dan polisi menelpon orangtua Sowon.
Orang
tuanya kaget,shock,mati rasa tau dan ngeliat anaknya jadi korban sodomi
ditambah lagi pas tau Sowon infeksi usus dan harus diangkat anusnya dan harus
pakai anus buatan. Terus ada part di mana Sowon takut sama ayahnya karena
ayahnya tanpa sadar ngelakuin sesuatu yang bikin dia inget kejadian itu, jadi
ayahnya kalo mau deket sama Sowon harus pake kostum Badut dulu. Sowon minta
sama ayahnya buat pelakunya ditangkep dan dipenjarain. Setelah melakukan pencarian
akhirnya si pelaku ketemu dan menjadi tersangka, setelah beberapa kali sidang
si pelaku gak ngaku kalo dia ngelakuin itu dia bilang dia sedang mabuk, dia gak
ngerasa kalo dia ngelakuin itu. Akhirnya, di sidang terakhir yang dihadiri sama
Sowon, Ibu, dan bapaknya gak membuahkan hasil manis, si pelaku dapat keringanan
cuma 12tahun penjara karena dia ngelakuin itu saat mabuk, jelas orang tua Sowon
gak terima karena gak setimpal sama apa yang diperbuat.
Setelah
nonton ini jujur aku dapat hal positif, karena aku juga punya dua adik dan
dua-duanya perempuan, aku awalnya gak terlalu peduli adik aku berangkat dan
pulang dengan selamat apa gak, karena aku juga sibuk sama urusan sendiri tapi
setelah nonton ini aku selalu nanyain ke mama aku adik-adik aku udah dijemput
apa belum dan sekarang kalo aku ada waktu aku selalu anter-jemput sekolah kedua
adik aku, karena gak kebayang ancurnya aku kalo kejadian difilm ini terjadi di
keluarga aku.
Komentar
Posting Komentar